Cause – Effects (Ishikawa Diagram) (Teknik Riset)

Diposkan oleh Unknown on Thursday, 24 October 2013

Cause – Effects (Ishikawa Diagram)

1.      Pengertian
Cause – Effects atau Isikawa Diagram dan sering di sebut juga Fishbone Diagram (Diagram Tulang Ikan ), karena bentukanya yang persis dengan tulang ikan. Diagram ini di kenalkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa, beliau adalah seorang ahli pengendalian kualitas dari jepang. Secara ringkas Cause – Effects merupakan diagram yang berbentuk tulang ikan di mana diagram ini akan mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek atau masalah.
2.      Manfaat
Manfaat Cause - Effects antara lain :

a.       Membantu mengidentifikasi akar penyebab dari suatu masalah
b.      Membantu membangkitkan ide-ide untuk solusi suatu masalah
c.       Membantu dalam penyelidikan atau pencarian fakta lebih lanjut
d.      Mengidentifikasi tindakan (bagaimana) untuk menciptakan hasil  yang diinginkan
e.       Membahas issue secara lengkap dan rapi
f.       Menghasilkan pemikiran baru

3.      Langkah-langkah Pembuatan Cause- Effects
Langkah 1: Menyepakati pernyataan masalah
  • Sepakati sebuah pernyataan masalah (problem statement). Pernyataan masalah ini diinterpretasikan sebagai “effect”, atau secara visual dalamfishbone seperti “kepala ikan”.
  • Tuliskan masalah tersebut di tengah whiteboard di sebelah paling kanan, misal: “Bahaya Potensial Pembersihan Kabut Oli”.
  • Gambarkan sebuah kotak mengelilingi tulisan pernyataan masalah tersebut dan buat panah horizontal panjang menuju ke arah kotak 
Langkah 2: Mengidentifikasi kategori-kategori
  • Dari garis horisontal utama, buat garis diagonal yang menjadi “cabang”. Setiap cabang mewakili “sebab utama” dari masalah yang ditulis. Sebab ini diinterpretasikan sebagai “cause”, atau secara visual dalam fishboneseperti “tulang ikan”.
  • Kategori sebab utama mengorganisasikan sebab sedemikian rupa sehingga masuk akal dengan situasi. Kategori-kategori ini antara lain:
    • Kategori 6M yang biasa digunakan dalam industri manufaktur:
      • Machine (mesin atau teknologi),
      • Method (metode atau proses),
      • Material (termasuk raw materialconsumption, dan informasi),
      • Man Power (tenaga  kerja atau pekerjaan fisik) / Mind Power (pekerjaan pikiran: kaizen, saran, dan sebagainya),
      • Measurement (pengukuran atau inspeksi), dan
      • Milieu / Mother Nature (lingkungan).
    • Kategori 8P yang biasa digunakan dalam industri jasa:
      • Product (produk/jasa),
      • Price (harga),
      • Place (tempat),
      • Promotion (promosi atau hiburan),
      • People (orang),
      • Process (proses),
      • Physical Evidence (bukti fisik), dan
      • Productivity & Quality (produktivitas dan kualitas).
    • Kategori 5S   yang biasa digunakan dalam industri jasa:
      • Surroundings (lingkungan),
      • Suppliers (pemasok),
      • Systems (sistem),
      • Skills (keterampilan), dan
      • Safety (keselamatan).
  • Kategori di atas hanya sebagai saran, kita bisa menggunakan kategori lain yang dapat membantu mengatur gagasan-gagasan. Jumlah kategori biasanya sekitar 4 sampai dengan 6 kategori. 
Langkah 3: Menemukan sebab-sebab potensial dengan cara brainstorming
  • Setiap kategori mempunyai sebab-sebab yang perlu diuraikan melalui sesi brainstorming.
  • Saat sebab-sebab dikemukakan, tentukan bersama-sama di mana sebab tersebut harus ditempatkan dalam fishbone diagram, yaitu tentukan di bawah kategori yang mana gagasan tersebut harus ditempatkan, misal: “Mengapa bahaya potensial? Penyebab: Karyawan tidak mengikuti prosedur!” Karena penyebabnya karyawan (manusia), maka diletakkan di bawah “Man”.
  • Sebab-sebab ditulis dengan garis horisontal sehingga banyak “tulang” kecil keluar dari garis diagonal.
  • Pertanyakan kembali “Mengapa sebab itu muncul?” sehingga “tulang” lebih kecil (sub-sebab) keluar dari garis horisontal tadi, misal: “Mengapa karyawan disebut tidak mengikuti prosedur? Jawab: karena tidak memakai APD” (lihat Gambar 3).
  • Satu sebab bisa ditulis di beberapa tempat jika sebab tersebut berhubungan dengan beberapa kategori.

Langkah 4: Mengkaji dan menyepakati sebab-sebab yang paling mungkin
  • Setelah setiap kategori diisi carilah sebab yang paling mungkin di antara semua sebab-sebab dan sub-subnya.
  • Jika ada sebab-sebab yang muncul pada lebih dari satu kategori, kemungkinan merupakan petunjuk sebab yang paling mungkin.
  • Kaji kembali sebab-sebab yang telah didaftarkan (sebab yang tampaknya paling memungkinkan) dan tanyakan , “Mengapa ini sebabnya?”
  • Pertanyaan “Mengapa?” akan membantu kita sampai pada sebab pokok dari permasalahan teridentifikasi.
  • Tanyakan “Mengapa ?” sampai saat pertanyaan itu tidak bisa dijawab lagi. Kalau sudah sampai ke situ sebab pokok telah terindentifikasi.
  • Lingkarilah sebab yang tampaknya paling memungkin pada fishbone diagram 


CONTOH KASUS
Laporan PKL Saudara Karimin Syahrin
Yang Berjudul
SISTEM INFORMASI KANTOR TATA USAHA
PADA FAKULTAS TEKNIK
BERBASIS WEB
1.      Masalah
Saat ini kondisi Kantor Tata Usaha Fakultas Teknik Prodi Teknik Informatika yang sedang berlangsung banyak hal yang berkaitan mengenai inventaris umum, berupa surat, barang, ATK serta pengarsipanya hal itu sangat di butuhkan informasinya oleh seluruh jajaran Fakultas Teknik, Bagian-bagian yang membutuhkan informasi harus di sampaikan secara langsung harus berhadapan dengan pihak-pihak yang membutuhkan informasi tersebut dan butuh waktu dalam penyampaiannya, tapi hal itu sangat merepotkan , sering kali informasi yang di sampaikan kurang akurat dengan ketentuannya.

Untuk Lebih Lengkapnya bisa di download Di Sini
Conoh diagramnya Di Sini


{ 0 komentar... read them below or add one }

Post a Comment